Core Process KM – Week 3
Terdapat 5 proses utama dalam Knowledge Management, yaitu:
- Knowledge Identification
Pada tahap awal proses KM dilakukan identifikasi knowledge apa saja yang telah ada di internal perusahaan,dan apa saja knowledge yg belum ada tetapi dibutuhkan di perusahaan, serta identifikasi karyawan yang pantas untuk melakukan transfer knowledge.
- Knowledge Acquisition
Selain mengidentifikasi knowledge internal perusahaan, juga diperlukan dalam melihat knowledge dari luar perusahaan. Pentingnya disini adalah untuk melengkapi knowledge yang tidak ada di internal perusahaan. Dengan begitu kita dapat mengimpor faktor knowledge dari luar untuk menjadi bagian dari keahlian perusahaan. Dalam melihat knowledge dari sisi luar perusahaan hendaknya tetap mempertahankan jati diri perusahaan, dalam arti jika ada perbedaan knowledge yg tidak dapat diterima oleh perusahaan , hendaknya jangan diikutsertakan. Contohnya : Menyewa konsultan bisnis untuk membangun sistem perusahaan.
- Knowledge Development
Pada tahap ini, dilakukan pengelolaan knowledge yang telah diidentifikasi sebelumnya baik dari dalam maupun luar perusahaan untuk dikembangkan guna menunjang proses penciptaan ide baru dalam pembuatan sistem dimana sistem tersebut dapat digunakan oleh perusahaan dalam pentransferan knowledge untuk menangani proses kerja agar lebih efektif dan efisien. Contoh : Dengan menerapkan peniadaan persediaan barang di perusahaan berarti harus menjalin kerjasama yang kuat dengan supplier. Hal tersebut dimaksudkan agar ketika perusahaan butuh barang secepatnya, supplier sebagai gudang perusahaan, akan mengirimkan barang dengan cepat. Disitulah letak penciptaan ide atau budaya baru di lingkungan perusahaan yang membutuhkan kerjasama antara pihak terkait.
- Knowledge Sharing/Distribution
Setelah proses pembangunan sistem selesai dan menghasilkan sistem yang berguna untuk proses kerja yang efektif dan efisien. Dalam hal ini perlu adanya pengawasan di perusahaan untuk menerapkan kebiasaan membagikan knowledge yang mereka punya baik dari hasil training atau ide mereka sendiri. Pastinya proses knowledge yang diletakan di sistem merupakan knowledge yang telah diseleksi sehingga berguna bagi karyawan yang berkepentingan.
- Knowledge Utilization
Pada tahap ini, proses sharing/distribution knowledge bukan hanya diletakkan dalam sistem lalu dibaca. Tetapi hasil sharing knowledge dari pikiran – buah pikiran karyawan harus dapat diimplementasikan agar berguna bagi perusahaan. Contohnya : Pada proses penjualan produk perusahaan, dibutuhkan adanya kerjasama antara bagian produksi (untuk memproduksi barang dengan tepat waktu dan kualitas bagus), marketing(untuk memasarkan produknya ke konsumen, bukan hanya janji belaka tetapi menawarkan produk yang berkualitas), pengiriman barang (mengantarkan barang secara tepat waktu).
Ketika ada knowledge yang diletakan pada sistem tentang proses penjualan barang dan berhubungan dengan bagian produksi, marketing dan pengiriman barang, maka seharusnya knowledge tersebut harus dilaksanakan oleh bagian2 terkait untuk menghasilkan kepuasan pelanggan. Jika pelanggan telah puas terhadap pelayanan dari perusahaan, maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan knowledge di perusahaan telah berhasil
- Knowledge Retention
Setelah 5 tahap proses diatas selesai, pada tahap ini harus dipastikan bahwa knowledge yang ada di perusahaan tidak akan hilang, sehingga jika ada karyawan yang resign dari perusahaan, karyawan lainnya tidak akan khawatir jika kehilangan karyawan tersebut karena proses transfer knowledge telah dituangkan ke dalam Knowledge Management System.